BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kata filsafat
berasal dari kata Yunani filosofia, yang diturunkan dari kata kerja filosofein,
yang mencintai kebijaksanaan.
Namun, filsafat
dapat diartikan berbeda menurut cara pandang para filsuf yang berbeda-beda
pula. Ada beberapa definisi filsafat yang dikemukakan oleh para filsuf maupun
para ahli di bidang filsafat.
Menurut
Hadiwijono (1980) filsafat adalah usaha manusia dengan akalnya untuk memperoleh
suatu pandangan dunia dan hidup yang memuaskan hati.
Filsafat dapat
dikelompokkan dari berbagai macam sumber. Salah satu dari jenis filsafat
tersebut adalah filsafat Barat.
Filsafat Barat
juga dapat diklasifikasikan lagi menjadi beberapa bagian yakni filsafat Pra-Socrates,
Filsafat Yunani Era Socrates, Filsafat Abad Pertengahan, Filsafat Modern dan
Filsafat Kontemporer.
Dalam makalah
ini akan membahas mengenai filsafat Pra-Modern mulai dari filsafat Pra-Sokrates
hingga filsafat Abad Pertengahan.
1.2 Tujuan
a.
Mendefinisikan pengertian filsafat
Pra-Modern
b.
Menjelaskan periodisasi filsafat
Pra-Modern
c.
Menjelaskan corak dari tiap periode
filsafat Pra-Modern
BAB II
GAMBARAN UMUM FILSAFAT BARAT PRA-MODERN
2.1 PENGERTIAN
FILSAFAT BARAT PRA-MODERN
Kata
filsafat berasal dari kata Yunani filosofia, yang diturunkan dari kata kerja
filosofein, yang berarti mencintai kebijaksanaan. Akan tetapi arti kata ini
belum menampakkan hakekat filsafat sebenarnya. Sebab ‘’mencintai’’ masih dapat
dilakukan secara pasip saja.Padahal dalam pengertian filosofein terkandung
gagasan, bahwa orang mencintai kebijaksanaan tadi, yaitu seorang filsuf, dengan
aktif memperoleh kebijaksanaan. Oleh karna itu kata filsuf lebih mengandung
arti ‘’himbauan kepada kebijaksanaan’’.Seorang filsuf adalah orang yang sedang
mencari kebijaksanaan.
Pengertian
orang bijak di Timur tidak terkandung dalam pengertian filsuf di Barat, atau
ditengah-tengah orang Yunani. Disitu pada umumnya orang bijak atau filsuf
adalah orang yang sedang mendapatkan kebijaksanaan atau kebenaran. Padahal
kebenaran itu tidak mungkin ditemukan oleh satu orang, sekali pun tentu ada di
antara para filsuf yang mengira telah menemukan kebijaksanaan itu. Akan tetapi
sejarah filsafat justru menunjukkan bahwa setelah timbulnya seorang filsuf akan
timbul kemudian filsuf lain, yang mengoreksi penemuan pertama.
Meskipun
terdapat banyak perbedaan pendapat di antara para pemikir yang satu dengan yang
lain, namun filsafat Barat merupakan suatu kesatuan. Filsafat ini timbul di
kalangan orang-orang Yunani berdasarkan rasa heran atas hal-hal yang mereka
amati, demikianlah yang dikatakan oleh Plato dan Aristoteles. Filsafat ini
merupakan upaya memahami. Para filsuf yang paling tua merupakan orang-orang
pertama yang tidak lagi merasa puas dengan penjelasan berdasar mitos-mitos
melainkan menghendaki penjelasan yang masuk akal. (Delfgaauw, 1992)
2.2 PERIODISASI
FILSAFAT BARAT PRA MODERN
1. Filsafat
pra-sokrates ( abad ke-6 SM )
Pada zaman ini , bangsa Yunani
merupakan bangsa yang pertama kali berusaha menggunakan akal untuk berpikir
karena mereka tidak puas dengan keterangan dongeng-dongeng atau mitos-mitos
yang tidak dapat di buktikan dengan keimanan dan kepercayaan . Alam (fusis) yang merupakan seluruh kenyataan
hidup dan kenyataan badaniah menjadi objek perhatian para filsuf di zaman ini
untuk mencari hal yang mutlak dan hakiki
a.
THALES ( ±625-545 SM )
b.
ANAXIMANDROS ( ±610-547 SM )
c.
ANAXIMENES ( ±538-480 SM )
d.
PYTHAGORAS ( ±580-500 SM )
e.
XENOPHANES ( ±570-480 SM )
f.
HERAKLEITOS ( ±540-475 SM )
g.
PARMENIDES ( ±540-475 SM )
h.
ZENO ( ±490-430 SM )
i.
MELISSOS ( ±441 SM )
j.
EMPEDOKLES ( ±492-432
SM )
k.
ANAXAGORAS ( ±499-420
SM )
l.
DEMOKRITOS ( ±460-370
SM )
(Rahman, 2013)
2. FILSAFAT
SOKRATES, PLATO DAN ARISTOTELES
Kajian tokoh pada masa
ini tidak lagi fokus pada kajian alam melainkan fokus pada kenyataan pada
manusia itu sendiri yang penuh dengan keunikan
a. PROTAGORAS
( ±480 – 411 SM )
b. SOKRATES
( ±469 – 399 SM )
c. PLATO
( ± 427 – 347 SM )
d. ARISTOTELES ( ±384 – 322 SM )
(Rahman,2013)
3. FILSAFAT
HELENISME DAN ROMAWI
Helenisme adalah roh dan kebudayaan Yunani . pada zaman
ini pemikiran filsafat yang teoritis berubah menjadi pemikiran yang praktis ,
ada aliran yang bersifat etis yang menekankan pada persoalan tentang hidup yang
praktis
a. EPIKUROS
( ±341 – 271 SM )
b. ZENO
( ±336 – 264 SM )
c. PYRRHO
( ±360 – 270 SM )
d. PLOTINUS
( ±204 SM )
Plotinus
mempunyai pengikut di antaranya ialah
-
PLUTARKHOS ( ±117 M )
-
NOUMENIOS ( ±akhir abad
ke-2 M )
(Hadiwijono,1980)
4. FILSAFAT
PATRISTIK
Pada zaman ini , agama
kristen muncul dan menyebabkan filsafat Barat menduduki tempat yang baru.
Keduanya hidup berkonfrontasi.
a. PATRISTIK
TIMUR
-
IRENAEUS ( ±202 )
-
KLEMENS ( ±150 – 215 )
-
ORIGENES ( ±185 – 254 )
-
GREGORIUS NAZIANZE (
±390 )
-
GREGORIUS DARI NYSSA (
±395 )
b. PATRISTIK
BARAT
-
TERTULLIANUS ( ±160 –
222 )
-
AURELIUS AUGUSTINUS (
±354 – 430 )
-
BOETHIUS ( ±480 – 525 )
(Hadiwijono,1980)
2.3 CORAK SETIAP
PERIODE FILSAFAT BARAT PRA -MODERN
a. Pra
Socrates (Filsafat Yunani Kuno)
Para filsuf alam kuno
mmpermasalahkan alam, bukan manusia yang dipertanyakan. Tetapi dalam hal ini
kita pun harus mengingat bahwa, bagi orang-orang Yunani yang dimaksudkan dengan
“alam” (phusis) pertama-tama ialah kenyataan hayati, dan baru yang kedua kenyataan
jasmani. Mereka mendasarkan diri sepenuhnya pada hal-hal yang dapat ditangkap
secara lahiriah. Meskipun mereka banyak juga berbicara mengenai gejala
alam-alam tertentu, namun ketekunan untuk berfilsafat dalam arti kata yang
sebenarnya terbukti dari usaha mereka untuk menemukan azas-pemula (arche), yang
mendasari segala sesuatu. Hendaknya usaha ini tidak kita pandang sebagai
materialise terselubung. Pada waktu itu belum ada pemilahan antara jasmani
dengan rohani, meskipun penyelidikan-penyelidikan ini memang telah merintis
pemilahan tersebut. Yang pokok bagi para pemikir ini ialah untuk mennemukan
azas-pemula (arche) yang mendasari segala sesuatu, dengan kata lain untuk
menemukan yang mutlak. Merekalah orang-orang pertama yang berusaha mendapatkan
yang hakiki serta dasar yang terdapat dibalik gejala-gejala tersebut.
b. Socrates,
Plato, Aristoteles
Puncak zaman Yunani dicapai pada
pemikiran filsafati Socrates (470-399 SM), Plato (428-348 SM), dan Aristoteles
(384-322 SM). Pada zaman ini, pertanyaan tentang kehidupan mulai berkembang.
Mereka tidak lagi hanya melihat keluar, akan tetapi juga mulai melihat ke
dalam. Persoalan tentang manusia mulai dipertanyakan. Misalnya, apa hakikat
manusia? Dari mana manusia berasal?
c. Hellenisme
dan Romawi
Merupakan periode filsafat yang
berawal pada masa sesudah Aristoteles sampai dengan kira-kira abad pertama
Masehi serta dikuasai oleh corak kebudayaan Yunani. Pada periode ini muncul
aliran-aliran filsafat yang bercorak etik dan religius.
d. Filsafat
Abad Pertengahan
Abad pertengahan ditandai dengan
besarnya dominasi doktrin gereja dalam filsafat. Filsafat yang dikembangkan
Yunani dianggap sebagai kecerdikan manusiawi.
Artinya, setiap pemikiran filsafat harus mampu mendukung doktrin gereja
dan tidak boleh bertentangan dengan doktrin gereja (Delfgaauw,1992).
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Filsafat Pra-Modern secara garis besar terdiri dari beberapa peiode
mulai dari era Pra-Sokates, era Sokrates, Plato, Aristoteles, era Helenisme dan
Romawi hingga Filsafat Abad Pertengahan.
Tiap Periode
memiliki corak tersendiri yang berbeda antar tiap periode. Ketika Pra-Sokrates
lebih berorientasi ke alam. Ketika era Sokrates, Plato, dan Aristoteles mulai
mempertanyakan tentang manusia. Ketika era Helenisme dan Romawi bercorak etik
dan religius, Sedangkan filsafat abad pertengahan terpengaruh oleh doktrin
gereja.
Meskipun terdapat banyak perbedaan pendapat di antara para pemikir yang
satu dengan yang lain, namun filsafat Barat merupakan suatu kesatuan. Filsafat
ini timbul di kalangan orang-orang Yunani berdasarkan rasa heran atas hal-hal
yang mereka amati, demikianlah yang dikatakan oleh Plato dan Aristoteles.
Filsafat ini merupakan upaya memahami.
3.2
Saran
2. Filsafat barat
Pra-Modern meski memiliki banyak perbedaan dapat dipahami menjadi satu
kesatuan.
DAFTAR PUSTAKA
Delfgaauw, Bernard.1992. Sejarah Ringkas Filsafat Barat.PT. Tiara
Wacana: Yogyakarta
Hadiwijono, Harun.1980. Sari Sejarah Filsafat Barat I.Penerbit
Kanisius: Yogyakarta
Latif.
Mukhtar. 2014. Orientasi Ke Arah
Pemahaman Filsafat Ilmu. Kencana Prenamedia Group: Jakarta
0 komentar:
Post a Comment