Blogger Widgets

Pages

Wednesday, December 4, 2013

Laporan praktikum DIT FP UB pengambilan sampel tanah

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tanah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang telah tersusun atas horizon-horizon terdiri atas campuran-campuran bahan mineral dan bahan organik. Tanah terbagi dalam klasifikasi yang berbeda beda.
Sebelum melakukan klasifiksi dari tanah. Kita harus lebih dulu mengetahui tata cara pengambilan sampel tanah dan juga pengambilan agregat tanah
Dalam Praktiku kali ini akan membahas tata cara pengambilan sampel tanah dan agregat agar dapat dimanfaatkan untuk sebelum mengklasifikasi tanah.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui BI dan BJ agregat
2. Untuk mengetahui struktur tanah komposit
3. Untuk analisis kimia 
4. Untuk penetapan berat Isi, susunan pori tanah, dan permeabilitas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Agregat Tanah
a. Gumpaln atau persatuan partikel-partikel tanah yang terbentuk karena adanya agregasi. (Kusnadi, 1996)
b. Agregat merupakan butir-butir batu pecah, kerikil, pasir, atau mineral lain baik yang berasal dari alam maupun buatan yang berbentuk mineral padat berupa ukuraan besar maupun kecil. (Sukirman,2003)
c. Soil aggregates are characteristic of soil that are sensitive to changes due to tillage. (Hudson,1978)
Agregat Tanah merupakan karakteristik tanah yang sensitif terhadap perubahan akibat pengolahan tanah. (Hudson, 1978)
2.2 Pengertian Sampel tanah komposit
a. Tanah Komposit merupakan campuran dari contoh-contoh tanah yang diambil dengan cara-cara tertentu pada kedalaman 0-20co dan bertujuan untuk memperkecil keragaman dari areal yang diwakili. (Hidayat,1992)
b.Tanah komposit merupakan contoh yang dikumpulkan dan bejerja titik pengamatan melalui pemberian yang dicampur merata menjadi satu contoh homogen. (Rayes,2006)
c. All composite sample of athrought mixture of all sampling units. which taken tore present the population composite sampling is especially useful when reliable mean value are needed for a large number of soils at relatively small expense. (Dickerman, 1979)
Semua sampel komposit campuran dari semua unit sampling. yang diambil merobek hadir populasi komposit sampel sangat berguna ketika nilai rata-rata yang dapat diandalkan diperlukan untuk sejumlah besar tanah dengan biaya yang relatif kecil. (Dickerman, 1979)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat & Bahan + Fungsi
1. Alat
a. Ring sample= untuk pengambilan sampel
b. Penekan= untuk menekan ring sample
c. Palu= Untuk memasukkan ring ke dalam tanah
d. Sekop= untuk menggali tanah
e. Plastik=untuk tempat sampel
f. Spidol= Untuk menandai sampel
g.Kotak kardus 
2.Bahan
a.Sample tanah
3.2 Langkah Kerja
3.2.1 Pengambilan sampel tanah ring utuh(buat diagram alir)
1. Pilih tanah yang datar
2. Bersihkan vegetasi
3. Letakkan ring sample di atas permukaan tanah
4. Ring sample ditekan ke dalam tanah
5. Diambil ring samplenya dengan menggali tanah di sekitarnya
6, Bersihkan tanah di sekitar ring sample
7. Masukkan ring sampel ke dalam plastik
3..2.2 Pengambilan Agregat Tanah
1. Gali tanah sampai kedalaman yang ditentukan
2. Ambil gumplan tanah yang tidak kering
3. Masukkan ke dalam plastik
4. Masukkan ke dalam kardus
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengambilan Sampel Ring Utuh
Cara
-Pastikan pengambilan sampel rata dan jauh dari perakaran
-Bersihkan vegetasi yang mengganggu
-Letakkan ring sampel di atas permukaan tanah.
-Ambil sampelnya dengan menggali tanah disekitarnya dan jangan sampai merusak ring sampel tersebut.
-bersihkan tanah di sekitar ring sampel dan masukkan ke plastik
Tujuan
-Untuk penetapan BI, susunan pori, dan Permeabilitas
-Untuk mengetahui Bi & BJ agregat
-untuk mengetahui Strukutur tanah komposit
Kendala
-Bentuk permukaan yg tidak rata
-Banyak vegetasi yang mengganggu
Solusi
-Jika tanah tidak rata lakukan perataan mengguanakan sekop. Buat tanah yang tidak rata menjadi rata dengan mengikisnya
-Bersihkan dulu vegetasi yg menggangguu sebelum pengambilan sampel
4.2 Pengambila Agergat Tanah
 Cara
-Gali tanah sampai kedalaman yg sesuai
-Ambilah gumpalan tanah yang dibatasi agregat utuh
-masukkan ke dalam plstik
-Usahakan tanah yang diambil tidak kering (mengandung air)
-Masukkan kedalam kotak agar tidak rusak
Tujuan
-Pengambilan Contoh agregat utuh adalah untuk penetapan stabilitas agreget
-Pengambilan contoh agregat biasa adalah untuk penetapan kandungan air dan sifat kimia tanah.
Kendala
-Kandunga air dalam tanah sedikit
Solusi
-Dengan melakukan penyiraman sehari sebelum pengambilan sampel.
-Sebaiknya pengambilan agregat dilakukan sebelum pukul 4 sore
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada pengambilan sampel harus memperhatikan semua aturan-aturan yang berlaku dalam pengambilan sampel. Dan juga butuh kehati-hatian agar tidak merusak sampel. Dan juga harus di tempat yang aman agar tidak merusak sampel sebelum melakukan penelitian terhadap sampel
5.2 Saran
Sebaiknya sebelum melakukan pengambilan sampel dilakukan survey lokasi terlebih dahulu.
Daftar Pustaka
Hidayat, Makarim, 1992. "Pengambilan dan Persiapan Contoh Tanah dan Tanaman, Balai Tanaman Bogor
Hudson, 1978. "Soils Conservation", Basford, London
J.C Dickerman, 1978. "Description of Sampling Soils", Wagenigen: Agricultural University of Wagenigen
Kusnadi, Santoso, 1996. "Kamus Istilah Pertanian", Kanisius
Rayes, 2006. "Deskripsi Profil Tanah", Lap Malang
Sukirman Silvia, 2003, "Beton Aspal Campuran Panas", Yayasan Obor Indonesia


1 komentar:

google advanced search

blogger

blogger
bloggerlogo

Followers

Search This Blog