Sebelumnya saya meminta maaf sebagai muslim karena memposting sesuatu yang berhubungan dengan agama lain. Ini semata-mata bertujuan untuk membagi informasi saja. Tahukan agan dan aganwati yang membaca blog ini bahwa terdapat agama yang bisa dikatakan gabungan dari beberapa agama. Agama-agama tersebut disebut sinkretisme.
Menurut Prof. Dr. David Fernando Siagian, Sinkretisme
adalah suatu proses perpaduan dr beberapa paham-paham atau
aliran-aliran agama atau kepercayaan. Pada sinkretisme terjadi proses
pencampuradukkan berbagai unsur aliran atau faham, sehingga hasil yang
didapat dalam bentuk abstrak. yg berbeda untuk mencari keserasian,
keseimbangan,. Istilah ini bisa mengacu kepada upaya untuk bergabung dan
melakukan sebuah analogi atas
beberapa ciri-ciri tradisi, terutama dalam teologi dan mitologi agama,
dan dengan demikian menegaskan sebuah kesatuan pendekatan yang melandasi
memungkinkan untuk berlaku inklusif pada agama lain.
Sinkretisme juga terjadi umumnya di sastra, musik,
memperwakilkan seni dan lain ekspresi budaya. (Bandingkan konsep
ekslektikisme.) Sinkretisme mungkin terjadi di arsitektur, sinkretik politik, meskipun dalam istilah klasifikasi politik memiliki arti sedikit berbeda.
Di antaranya bentuk gerakan sinkretisme adalah gnosticisme yang
mencampurkan antara filsafat Yunani, agama Yahudi dan agama Kristen di
Eropa dan Amerika Utara. Ada juga aliran Buddha Mahayana yang merupakan pencampuran antara ajaran agama Budha dengan Hindu pemuja Dewa Syiwa.
Contoh Agama Sinkretisme:
Maniisme adalah salah satu aliran keagamaan yang bercirikan
Gnostik. Maniisme dikenal juga dengan sebutan Manikheisme. Pendiri dari
aliran ini adalah Mani.
Manikheisme mengajarkan bahwa terdapat dua kerajaan besar, yaitu
kerajaan Terang dan kerajaan Gelap yang sudah berperang sejak awal.
Dunia ini muncul sebagai hasil dari peperangan tersebut, karena itulah
dunia kemudian dianggap memiliki dua unsur yaitu terang dan gelap atau
baik dan jahat.
Setiap orang adalah anak terang sekaligus anak gelap, dalam artian jiwa
manusia yang baik terjebak dalam tubuh manusia yang sebenarnya jahat. Keselamatan dipahami sebagai tindakan pembebasan jiwa dari genggaman tubuh dengan mempraktekkan askese.
Dalam hal ini, penderitaan Yesus dianggap sebagai sesuatu yang semu
karena merupakan lambang dari terbelenggunya jiwa dalam tubuh. Agama Mani merupakan gabungan dari Zoroaster, Budha dan Kristen, tetapi ia mengklaim kalau pewahyuannya lebih lengkap dari tiga agama besar ini.
Tata ibadah agama Mani sangat sederhana karena hanya mengulangi rumusan doa tertentu, berpuasa, dan mengakui dosa. Mereka berdoa empat kali sehari yang didahului dengan pembasuhan kaki. Pada waktu beribadah, mereka memandang ke arah matahari atau bulan sebagai sumber terang. Ibadah pada hari Minggu dipandang sebagai penyembahan terhadap terang atau matahari. Puasanya terbagi atas mingguan, bulanan, tahunan. Sakramenpun hanya diikuti oleh orang yang dianggap sebagai golongan sempurna, juga tidak menggunakan anggur karena bagi mereka Kristus tidak berdarah. Ekaristi merupakan peringatan dari terbelenggunya jiwa pada materi (kejahatan). (Sumber: wikipedia)
Sumber Lain
Manikheisme adalah aliran kepercayaan yang didasarkan pada ajaran Mani
sekitar abad ke-3. Pendirinya, Mani, pada usia 24 tahun mengaku mendapat
perutusan dari malaikat al-Taum untuk mewartakan puncak wahyu ilahi dari Zoroasther, Buddha dan Yesus. Mani mewartakan ajaran ini di India,
kemudia ia ke Persia dan menduduki jabatan penting dalam pemerintahan
Raja Shapur I (240-273). Ketika Shapur menyatakan perang melawan Roma pada tahun 241, Mani berkesempatan meluaskan ajarannya.
Meurut Mani, Gereja salah memahami ajaran Yesus yang menjanjikan
mengutus Roh Penghibur. Roh Penghibur yang sebenarnya adalah Mani
sendiri.
Tujuan yang hendak dicapai Mani adalah mendirikan suatu agama baru,
dimana semua agama lain harus mendasarkan diri pada agama Mani. Semua
kitab, kebijaksanaan, wahyu dari agama-agama sebelumnya terkumpul dalam
agama Mani. Ketiga tokoh pendahulunya: Zoroaster, Buddha dan Yesus
dianggap sebagai saudara dari Mani.
Dalam surat-surat yang ditulisnya, Mani selalu menyebut dirinya "Rasul
Yesus Kristus". Seperti gnostik lain, manikhesime juga mempunyai konsep
dualitas antara Terang
dan Gelap, Baik dan Buruk. Menurut Mani, pada awal segala sesuatu
terjadi pemisahan mutlak antara Kerajaan Terang dan Gelap. Kemudian
Gelap menyerang Terang dan akibat konflik ini
muncullah hingga sekarang keadaan campuran (antara Terang dan Gelap).
Lalu akan tiba saatnya pemulihan keadaan awal ketika terjadi pemisahan
mutlak antara Terang dan Gelap, Baik dan Buruk.
Sunday, January 26, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment